Biarkan aku hidup Mamah ( Hidupku hanya untuk Tumpuan
Kakakku )
Pada suatu hari Lahir seorang Gadis
cantik yang bernama Fadila, dia
mempunyai kakak yang benama Nadia , mereka merupakan kakak dan adik yang sangat cantik , Nadila
merupakan adik yang penurut dan baik hati ,
Namun , suatu ketika datanglah suatu
musibah yang datang ketika Nadia ( kakak Fadila ) berumur 8 th , dan Fadila (
adik Nadia ) berumur 6 th , Pada saat itu Nadia difonis terserang penyakit Kanker otak stadium 3 , Saat itu pula Nadia
semakin merendahkan dirinya , semakin
hari rambut Nadia yang semula panjang dan indah tersebut semakin habis rontok dimakan penyakitnya
tersebut hingga tak tersisa , sungguh memprihatinkan ,
Orang tua Nadia dan Fadila pun telah
mengobati Nadia sampai Ke luar negeri pun tak kunjung mendapat hasil , namun
Ortu nadia pun tak lantas menyerah begitu saja , mereka terus menyemangati
anaknya itu …
Pada suatu ketika umur Nadia dan
fadila beranjak remaja , penyakit Nadia pun tak kunjung sembuhh , Ortu dan adik
Nadia ( Fadila ) semakin khawatir , hingga
pada suatu hari Fadila (adik Nadia ) Sedang berdandan dikamarnya untuk pergi ke Pesta Ultah
Temannya , dan saat itu juga Nadia melihat Adiknya , sungguh Ter-iris rasanya
hati Nadia melihat itu semua , dalam hati Nadia berkata “Andai aku memiliki
Tubuh dan hidup yang normal seperti dia ( Fadila) pasti aku takkan
menyia-nyiakan waktu remajanya …”
Mamahnya (Nadia dan Fadila ) melihat
anaknya ( Nadia ) Begitu sakit hingga meneteskan air matanya saat melihat Adiknya
( Fadila ) sedang menikmati masa – masa remajanya ,
Seketika Mamahnya langsung
menghampiri kamarnya Fadila dengan wajah kesal , dan berkata “Fadila kamu
memang tak punya hati !! , teganya kamu membiarkan kakak mu meneteskan air
matanya saat melihat kamu bersenang – senang dengan temanmu , Jika kakakmu (
Nadia ) sembuh dia juga tak kalah cantik denganmu !! , pokoknya mamah takkan
mengizinkan kamu untuk pergi ke luar rumah sekalipun bersekolah !!! Kamu harus
merasakan penderitaan Kakakmu (Nadia ) juga !!” Kata mamahnya dengan wajah
kesal.
Dan Fadila
menjawab “Tapi, mah aku juga layak dan pantas mendapatkan dan merasakan
kebahagian dimasa remajaku ini , apa dengan keadaan Kak Nadia ini , aku juga
harus merasakannya ??? , tidakkan mah , aku dilahirkan disini bukan untuk ikut
menderita seperti kak Nadia !!” Jawab Fadila dengan Wajah Menagis
“ Cukuppppp
, Fadila !! Cukup kamu menyakiti hati Kakakmu ( Nadia ) , kamu memang
dilahirkan didunia ini hanya untuk menjadi tumpuan Hidup Kakakmu ( Nadia ) ,
jadi kamu harus siap dan menerima ini semua !!” Jawab mamahnya sambil beranjak
pergi dari kamar Fadila.
Pada suatu hari , Saat Fadila sedang
ingin pergi ke salon untuk merawat rambutnya , kakaknya ( Nadia ) dan mamahnya
pun melihat .
“Mau kemana
kamu Dila ??” Tanya mamahnya dengan nada marah.
“Aku mau ke
Salon mah , untuk merawat rambutku mah !!” Jawab Fadila .
“Apa ?? ,
gak kamu gak boleh ke salon !!” Jawab Mamahnya.
“Tapi ,
kenapa mah ???” Jawab Fadila sambil menangis .
“Sini kamu
!! Biar mamah saja yang memotong rambutmu hingga habis , agar kamu sama dengan
kakakmu ( Nadia )” Jawab mamahnya sambil menarik dan membawa Fadila ke dalam Kamarnya.
Lalu Nadia (
kakaknya ) ikut mengejar mamahnya yang sedang menarik adiknya kekamar , Sambil
berkata “Jangan mah , jangan sakiti Fadila , biarkan aku saja yang menderita
mungkin memang takdirku sudah begini !”
Mamahnya pun
tetap ingin memotong rambut Fadila , saat ingin memotong rambut fadila denga
gunting , Nadia terus menghalangi niat jahat mamahnya hingga dia terjatuh dengan
mata sebelah kanan telah tertusuk Gunting tersebut, dengan mata berlumuran
darah Nadia dibawa kerumah sakit
Mata sebelah
Kanannya pun buta , lalu mamahnya terus menyalahi Fadila hingga menyuruh Fadila
menggantikan mata kanan kakaknya itu dengan mata dia sendiri , sungguh kejam
mamahnya itu ,
Dengan rasa
pasrah Fadila pun mau mengikuti Ucapan mamahnya itu , hingga papahnya pun
berkata “Apakah kamu sudah yakin dengan keputusanmu itu ?? kamu tau dengan kamu
menyumbangkan mata kananmu itu maka kamu hanya dapat melihat dengan mata kirimu
saja !!” Kata Papahnya
“Ku yakin
pah !!” Jawab Fadila dengan Meyakinkan,
walau hatinya sedih.
Operasi pun
dilaksanakan , dan berjalan lancar , hingga Nadia pun dapat melihat kembali ,
namun adiknya hanya melihat dengan satu mata ..
Mendengar
hal tersebut Nadia pun merasa bersalah , dan berjanji akan menjaga matanya itu
dengan baik ,
Pada suatu ketika Nadia pergi ke
rumah sakit untuk periksa kesehatannya , kabar mengejutkan datang , ternyata
Otak Nadia telah rusak dan sudah tak dapat berfungsi lagi , jika dibiarkan akan
mengakibatkan kematian , dengan mendengar berita ini ortu Nadia pun sangat
sedih melihat penderitaan anaknya yang tak ada hentinya …
Sesampainya dirumah mamahnya pun langsung menghampiri Fadila
dan meminta fadila member otaknya itu kepada kakanya nadia
Dengan rasa terkejut Fadila berkata “Tidak mah , aku takkan
mau memberi otakku ini sama saja mamah memintaku Mati ..!! mamah tega .. sudah
cukup aku mengalah demi kak Nadia , Mengapa harus aku mahh ?? mengapa ?? , aku
akan mau otakku disumbangkan ke kak Nadia , ketika aku tak bernyawa lagi mah
!!” Jawab Fadila sambil menangis dan berlalu pergi ke kamarnya.
Dan suatu ketika Fadila pergi ke pasar untuk beli kebutuhan
makanan , ditengah jalan ia terpeleset Hingga jatuh ke tengah jalan raya dan
tertabrak Mobil yang berlaju kencang , hingga Fadila dipenuhi dengan darah ..
Pada saat itu juga Fadila menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya , dan
sempat berpesan untuk menyumbangkan otaknya kepada kakaknya yaitu Nadia , dengan
pesan yang berisi “ Aku rela jika otakku disumbangkan kepada kakakku , saat
nafasku sudah tak berhembus lagi , Maafkan aku kak nadia , karena aku tak bisa
menemani kak nadia lagi , semoga dengan otak baru kakak , kakak dapat
melanjutkan hidup kakak dengan normal seperti anak remaja yang lain , dan
pesanku jaga baik – baik anggota tubuh kakak yah agar kakak selalu sehat” Pesan
terakhir Fadila.
Saat itu juga operasi otak nadia pun dilakukan dan berjalan
dengan lancar , penyakitnya pun sembuhh , dengan rasa syukur pun Nadia melayat
ke kuburan adiknya yaitu Fadila yang telah meninggalkan dia dan keluarganya .
sambil berkata “ Dik , kakak janji akan
terus merawat apa yang telah kamu berikan kepada kakak , kakak juga janji
takkan melupai semua jasa kamu ke kakak , dulu kita sangat akrab dan sangat
dekat , namun sekarang kita harus terpisah dengan tragis seperti ini .”
SELESAI
No comments:
Post a Comment