Friday 26 April 2013

Cerpen sedih

Biarkan aku hidup Mamah ( Hidupku hanya untuk Tumpuan Kakakku )
            Pada suatu hari Lahir seorang Gadis cantik yang bernama  Fadila, dia mempunyai kakak yang benama Nadia , mereka merupakan  kakak dan adik yang sangat cantik , Nadila merupakan adik yang penurut dan baik hati ,
            Namun , suatu ketika datanglah suatu musibah yang datang ketika Nadia ( kakak Fadila ) berumur 8 th , dan Fadila ( adik Nadia ) berumur 6 th , Pada saat itu Nadia difonis terserang penyakit  Kanker otak stadium 3 , Saat itu pula Nadia semakin  merendahkan dirinya , semakin hari rambut Nadia yang semula panjang dan indah tersebut  semakin habis rontok dimakan penyakitnya tersebut hingga tak tersisa , sungguh memprihatinkan ,
            Orang tua Nadia dan Fadila pun telah mengobati Nadia sampai Ke luar negeri pun tak kunjung mendapat hasil , namun Ortu nadia pun tak lantas menyerah begitu saja , mereka terus menyemangati anaknya itu …
            Pada suatu ketika umur Nadia dan fadila beranjak remaja , penyakit Nadia pun tak kunjung sembuhh , Ortu dan adik Nadia ( Fadila ) semakin khawatir , hingga  pada suatu hari Fadila (adik Nadia ) Sedang berdandan  dikamarnya untuk pergi ke Pesta Ultah Temannya , dan saat itu juga Nadia melihat Adiknya , sungguh Ter-iris rasanya hati Nadia melihat itu semua , dalam hati Nadia berkata “Andai aku memiliki Tubuh dan hidup yang normal seperti dia ( Fadila) pasti aku takkan menyia-nyiakan waktu remajanya …”
            Mamahnya (Nadia dan Fadila ) melihat anaknya ( Nadia ) Begitu sakit hingga meneteskan air matanya saat melihat Adiknya ( Fadila ) sedang menikmati masa – masa remajanya ,
            Seketika Mamahnya langsung menghampiri kamarnya Fadila dengan wajah kesal , dan berkata “Fadila kamu memang tak punya hati !! , teganya kamu membiarkan kakak mu meneteskan air matanya saat melihat kamu bersenang – senang dengan temanmu , Jika kakakmu ( Nadia ) sembuh dia juga tak kalah cantik denganmu !! , pokoknya mamah takkan mengizinkan kamu untuk pergi ke luar rumah sekalipun bersekolah !!! Kamu harus merasakan penderitaan Kakakmu (Nadia ) juga !!” Kata mamahnya dengan wajah kesal.
Dan Fadila menjawab “Tapi, mah aku juga layak dan pantas mendapatkan dan merasakan kebahagian dimasa remajaku ini , apa dengan keadaan Kak Nadia ini , aku juga harus merasakannya ??? , tidakkan mah , aku dilahirkan disini bukan untuk ikut menderita seperti kak Nadia !!” Jawab Fadila dengan Wajah Menagis
“ Cukuppppp , Fadila !! Cukup kamu menyakiti hati Kakakmu ( Nadia ) , kamu memang dilahirkan didunia ini hanya untuk menjadi tumpuan Hidup Kakakmu ( Nadia ) , jadi kamu harus siap dan menerima ini semua !!” Jawab mamahnya sambil beranjak pergi dari kamar Fadila.
            Pada suatu hari , Saat Fadila sedang ingin pergi ke salon untuk merawat rambutnya , kakaknya ( Nadia ) dan mamahnya pun  melihat .
“Mau kemana kamu Dila ??” Tanya mamahnya dengan nada marah.
“Aku mau ke Salon mah , untuk merawat rambutku mah !!” Jawab Fadila .
“Apa ?? , gak kamu gak boleh ke salon !!” Jawab Mamahnya.
“Tapi , kenapa mah ???” Jawab Fadila sambil menangis .
“Sini kamu !! Biar mamah saja yang memotong rambutmu hingga habis , agar kamu sama dengan kakakmu ( Nadia )” Jawab mamahnya sambil menarik dan membawa Fadila  ke dalam Kamarnya.
Lalu Nadia ( kakaknya ) ikut mengejar mamahnya yang sedang menarik adiknya kekamar , Sambil berkata “Jangan mah , jangan sakiti Fadila , biarkan aku saja yang menderita mungkin memang takdirku sudah begini !”
Mamahnya pun tetap ingin memotong rambut Fadila , saat ingin memotong rambut fadila denga gunting , Nadia terus menghalangi niat jahat mamahnya hingga dia terjatuh dengan mata sebelah kanan telah tertusuk Gunting tersebut, dengan mata berlumuran darah Nadia dibawa kerumah sakit
Mata sebelah Kanannya pun buta , lalu mamahnya terus menyalahi Fadila hingga menyuruh Fadila menggantikan mata kanan kakaknya itu dengan mata dia sendiri , sungguh kejam mamahnya itu ,
Dengan rasa pasrah Fadila pun mau mengikuti Ucapan mamahnya itu , hingga papahnya pun berkata “Apakah kamu sudah yakin dengan keputusanmu itu ?? kamu tau dengan kamu menyumbangkan mata kananmu itu maka kamu hanya dapat melihat dengan mata kirimu saja !!” Kata Papahnya
“Ku yakin pah !!” Jawab  Fadila dengan Meyakinkan, walau hatinya sedih.
Operasi pun dilaksanakan , dan berjalan lancar , hingga Nadia pun dapat melihat kembali , namun adiknya hanya melihat dengan satu mata ..
Mendengar hal tersebut Nadia pun merasa bersalah , dan berjanji akan menjaga matanya itu dengan baik ,
            Pada suatu ketika Nadia pergi ke rumah sakit untuk periksa kesehatannya , kabar mengejutkan datang , ternyata Otak Nadia telah rusak dan sudah tak dapat berfungsi lagi , jika dibiarkan akan mengakibatkan kematian , dengan mendengar berita ini ortu Nadia pun sangat sedih melihat penderitaan anaknya yang tak ada hentinya …
Sesampainya dirumah mamahnya pun langsung menghampiri Fadila dan meminta fadila member otaknya itu kepada kakanya nadia
Dengan rasa terkejut Fadila berkata “Tidak mah , aku takkan mau memberi otakku ini sama saja mamah memintaku Mati ..!! mamah tega .. sudah cukup aku mengalah demi kak Nadia , Mengapa harus aku mahh ?? mengapa ?? , aku akan mau otakku disumbangkan ke kak Nadia , ketika aku tak bernyawa lagi mah !!” Jawab Fadila sambil menangis dan berlalu pergi ke kamarnya.
Dan suatu ketika Fadila pergi ke pasar untuk beli kebutuhan makanan , ditengah jalan ia terpeleset Hingga jatuh ke tengah jalan raya dan tertabrak Mobil yang berlaju kencang , hingga Fadila dipenuhi dengan darah .. Pada saat itu juga Fadila menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya , dan sempat berpesan untuk menyumbangkan otaknya kepada kakaknya yaitu Nadia , dengan pesan yang berisi “ Aku rela jika otakku disumbangkan kepada kakakku , saat nafasku sudah tak berhembus lagi , Maafkan aku kak nadia , karena aku tak bisa menemani kak nadia lagi , semoga dengan otak baru kakak , kakak dapat melanjutkan hidup kakak dengan normal seperti anak remaja yang lain , dan pesanku jaga baik – baik anggota tubuh kakak yah agar kakak selalu sehat” Pesan terakhir Fadila.
Saat itu juga operasi otak nadia pun dilakukan dan berjalan dengan lancar , penyakitnya pun sembuhh , dengan rasa syukur pun Nadia melayat ke kuburan adiknya yaitu Fadila yang telah meninggalkan dia dan keluarganya . sambil berkata “ Dik , kakak janji akan  terus merawat apa yang telah kamu berikan kepada kakak , kakak juga janji takkan melupai semua jasa kamu ke kakak , dulu kita sangat akrab dan sangat dekat , namun sekarang kita harus terpisah dengan tragis seperti ini .”

                                    ­


SELESAI

No comments:

Post a Comment